
Ahad, 13 Dzulhijjah 1446 H, suasana penuh berkah menyelimuti Dalem Utara, tempat di mana para asatidz Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ranupakis menerima ijazah sanad kitab dari pengasuh pesantren, KH. Mukhlis Syarif. Acara ini merupakan momen sakral dalam tradisi keilmuan pesantren, menandai pengesahan kelulusan para guru dalam menguasai dan meneruskan ilmu-ilmu agama yang telah diwariskan secara turun-temurun melalui sanad yang sahih dan berkesinambungan.
KH. Mukhlis Syarif memberikan arahan dan pesan penting kepada para asatidz yang menerima ijazah tersebut. Beliau mengingatkan agar para guru tidak hanya sekadar mengajarkan ilmu, tetapi juga menjaga hubungan spiritual dengan para guru mereka sendiri. Dalam sambutannya, beliau berpesan dengan penuh kehangatan, “Kirimi Fatihah semua guru-gurumu, jangan sampai lupa.” Pesan ini mengandung makna mendalam bahwa penghormatan dan doa kepada guru-guru yang telah berjasa adalah bagian dari akhlak mulia seorang pendidik dan pelajar.
Baca juga: Shalat Idul Adha 1446 H Berlangsung Khidmat dan Penuh Makna
Acara penyerahan ijazah sanad ini tidak hanya menjadi simbol pengakuan resmi atas kompetensi keilmuan para asatidz, tetapi juga memperkuat tali silaturahmi dan semangat melanjutkan tradisi keilmuan pesantren yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sekitar. Para asatidz yang telah mendapatkan sanad ini diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan penuh amanah, menyalurkan ilmu yang benar dan sesuai dengan ajaran Islam.
Dengan adanya ijazah sanad ini, Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ranupakis kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga kemurnian ilmu agama, sekaligus melahirkan generasi guru yang handal dan berakhlak mulia. Tradisi sanad ini menjadi jembatan penting untuk memastikan bahwa ilmu yang diajarkan tetap otentik dan terpercaya, serta terus berkontribusi dalam membentuk umat yang berilmu dan bertaqwa.