
Pada hari Selasa, 30 Dzul Qo’dah 1446 Hijriah, Pimpinan Madrasah Ibtidaiyah melaksanakan kegiatan kontrol rutin terhadap kerapian dan kedisiplinan santri. Kegiatan ini difokuskan pada tiga aspek penting, yaitu kerapihan rambut, kebersihan kuku, serta kesesuaian dan kerapian seragam yang dikenakan oleh para santri.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan penuh ketelitian dan tanggung jawab oleh tim pengasuhan santri, di bawah pengawasan langsung Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesantrian, Ustadz Muchammad Basir. Beliau menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan karakter yang menjadi bagian penting dari sistem pendidikan di lingkungan pesantren dan madrasah.
“Kedisiplinan bukan hanya soal aturan yang harus ditaati, tetapi merupakan bagian dari pembentukan akhlak dan kepribadian santri. Menjaga kebersihan diri seperti rambut dan kuku, serta memakai seragam dengan rapi, adalah cerminan dari sikap tanggung jawab, ketaatan, dan rasa hormat terhadap lingkungan dan sesama,” ujar Ustadz Muchammad Basir.
Menurutnya, pembiasaan disiplin harus dimulai dari hal-hal kecil namun konsisten, karena dari situlah akan lahir santri-santri yang tidak hanya cerdas dalam ilmu, tetapi juga berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan zaman.
Kegiatan kontrol ini dilakukan secara menyeluruh di lingkungan madrasah, dengan melibatkan dewan guru untuk melakukan pemeriksaan satu per satu. Para santri pun tampak antusias dan kooperatif dalam mengikuti kegiatan ini. Bagi santri yang ditemukan belum sesuai dengan standar kerapihan, diberikan arahan dan pembinaan secara langsung, bukan sekadar teguran, tetapi dalam bentuk edukasi dan penanaman nilai.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran santri akan pentingnya menjaga penampilan sebagai bagian dari adab dan etika seorang pelajar. Kebersihan dan kerapihan dinilai bukan hanya sebagai syarat fisik, tetapi juga berdampak pada semangat belajar dan suasana lingkungan yang nyaman serta tertib.
Pihak madrasah berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan secara berkala sebagai bagian dari program pembinaan karakter santri. Dengan begitu, madrasah bukan hanya menjadi tempat belajar ilmu agama dan umum, tetapi juga menjadi wadah yang membentuk kepribadian santri secara menyeluruh.
Kegiatan kontrol ini sebagai langkah positif dalam menciptakan generasi yang disiplin, bersih, dan berakhlak.